NAMA : RENI TYAN ANGGRAENI
NPM
: 19214064
KELAS : 3EA31
PERAN DAN ETIKA STAKEHOLDER DI SEBUAH PERUSAHAAN
Pengertian Etika
Etika
berasal di kata Yunani etbos, yang dalam bentuk jamaknya (taetba) berarti adat
istiadat atau “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam pengertian ini etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan
dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik,aturan hidup yang baik, dan
segala kebiasaan yang dianut dan titawarkan dari satu orang ke orang yang lain
atau dari satu generasi ke generasi yang lain. kebiasaan ini lalu terungkap
dalam perilaku berpola yang terus berulang sebagai sebuah kebiasaan. Etika
dapat dirumuskan sebagai sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan
norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia dan mengenai masalah - masalah
kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma-norma moral yang
umum diterima. Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia
untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud
membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat
dipertanggungjawabkan. Kebebasan dan tanggung jawab adalah unsur pokok dari
otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip utama moralitas, termasuk etika
bisnis sebagaimana yang telah dibahas.
Pengertian Stakeholder
Stakeholder merupakan semua pihak yang
berkepentingan dalam aktivitas bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau
organisasi. Stakeholder juga dapat
diartikan sebagai suatu lingkungan masyarakat berupa individu atau institusi
yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan, keputusan, kebijakan
praktek-praktek atau tujuan perusahaan itu secara institusional. Adapun
kepentingan yang dimaksud mencakup 3 tingkatan, kepedulian sederhana lantaran
mendapat pengaruh dari perusahaan itu (an interest ) hak legal atau moral untuk
suatu perlakuan tertentu atau suatu
perlindungan tertentu (a legal of moral right) dan klaim legal terhadap
kepemilikan perusahaan (ownership).
Menurut
Trevino dan Nelson (1995) empat unsur utama yang berkepentingan dalam setiap keputusan bisnis
adalah konsumen, pegawai, pemegang saham
dan lingkungan (masyarakat sebagai keseluruhan).
Peran
Stakeholder di Perusahaan
1. Pemilik (owner) atau Pemegang Saham
Pada awalnya suatu bisnis dimulai
dari ide seseorang atau lebih tentang suatu barang atau jasa dan mereka
mengeluarkan uangnya (modal) untuk membiayai usaha tersebut, karena mereka
memiliki keyakinan bahwa kelak dikemudian hari akan mendapatkan imbalan (keuntungan)
dan mereka mengorganisasi, mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.
2. Karyawan (employee)
Karyawan adalah orang yang diangkat
dan ditugaskan untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Kinerja perusahaan sangat
bergantung pada kinerja seluruh karyawan, baik secara individu maupun secara
kelompok.
3. Kreditor (creditor)
Adalah lembaga keuangan atau
individu yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Kreditor sebagai pemberi
pinjaman, umumnya mengajukan persyaratan tertentu untuk meyakinkan bahwa uang
yang mereka pinjamkan kelak akan dapat dikembalikan tepat waktu ,sesuai jumlah
dan berikut prestasinya.
4. Pemasok (supplier)
Pemasok adalah partner kerja dari
perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan bahan baku, oleh karena itu kinerja
perusahaan juga sebagian tergantung pada kemampuan pemasok dalam mengantarkan
bahan baku dengan tepat waktu. Misalnya pemasok kepentingan, jika barang dan
jasa yang mereka pasok relative langkah dan sulit untuk memperoleh barang/jasa
subtitusi.Kekuatan relatif organisasi terhadap pemangku kepentingan tidak
selalu lemah.
5. Pelanggan (customer)
Dengan mengidentifikasi pelanggan,
perusahaan akan lebih fokus dalam memberikan produk dan jasa yang diinginkan
dan diharapkan oleh pelanggan mereka. Oleh karena itu perusahaan memiliki kepentingan
utama untuk mengidentifikasi individu yang menggunakan produk dan jasa mereka
(pelanggan, pesaing dan konsumen).
Suatu perusahaan tidak akan bertahan
lama tanpa ada seorang customer. Customer merupakan target dari
suatu perusahaan untuk menjualkan hasil produksinya. Untuk menarik
seorangcustomer, suatu perusahaan harus menyediakan produk dan layanan yang
terbaik serta harga yang bersahabat.
Misalnya, suatu oragnisasi dapat
memiliki kekuatan yang sangat baik, apalagi jika kondisi pelanggan tidak dapat
memperoleh barang/jasa subtitusi yang baik pula.
6. Pesaing
Kesuksesan perusahaan biasanya
tergantung pada pengetahuan karyawan tentang pesaing dan peranan mereka dalam
bisnis. Bentuk yang paling umum dari pesaing langsung. Pesaing langsung
menyediakan produk atau jasa yang sama dalam industri, seperti yang diproduksi
oleh perusahaan kita. Sebagai contoh Toyota dan Suzuki, Jatayu Air dan Adam Air
adalah pesaing langsung satu sama lain.
7. Pemerintah
Pemerintah misalnya, memiliki
kekuasaan untuk memberikan perijinan. Dalam masyarakat yang masih ditandai
dengan adanya KKN yang masih kuat, bukan tidak mungkin kekuasaan pemerintah
dalam memberikan perijinan dapat mengagalkan semua rencana yang disusun oleh
perusahaan.
Etika
yang Diperlukan Stakeholder
1. Pemegang
Saham
- Menetapkan manajemen yang profesional dan tekun
- Memperlihatkan informasi yang relevan terhadap investor
- Menghemat, melindungi, dan menumbuhkan aset - aset investor
- Menghormati permintaan, saran dan keluhan solusi dari investor
2. Karyawan
- Memberikan pekerjaan dan imbalan yang dapat memperbaiki kondisi kehidupan mereka
- Memberikan kondisi yang menghormati kesehatan dan martabat pekerja
- Bersikap jujur dalam berkomunikasi dengan pekerja dan terbuka dalam memberikan informasi
- Bersedia mendengarkan dan sejauh mungkin bertindak atas saran, gagasan, permintaan dan keluhan pekerja
- Mengajak bermusyawarah apabila terjadi konflik
- Menghindari praktik diskriminasi dan menjamin perlakuan dan kesempatan yang sama pada pekerja sekalipun berbeda gender, usia, suku dan agama
- Mengembangkan diversifikasi pekerjaan dalam bisnis agar pekerja dapat sungguh - sungguh bermanfaat
- Melindungi pekerja dari kemungkinan terkena penyakit dan kecelakaan ditempat kerja
- Mendorong dan membantu pekerja dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dan dapat dialihkan
- Tanggap terhadap masalah pengangguran dalam pembuatan keputusan bisnis dan bekerjasama dengan pemerintah, serikat pekerja dan pihak- pihak lain untuk menangani masalah ini
3. Pemasok
- Mengusahakan terwujudnya prisip keadilan dan kejujuran
- Menjamin aktivitas bisnis terbebas dari pemaksaan
- Membantu terciptanya stabilitas hubungan jangka panjang dengan pemasok
- Berbagi informasi dengan pemasok
4. Pelanggan
- Memberikan produk/jasa dengan kualitas terbaik sesuai kebutuhan
- Memberikan perlakuan yang adil dalam setiap transaksi
- Memelihara kesehatan produk dan kesehatan lingkungan konsumen
- Tanggap dan hormat terhadap martabat konsumen
- Menghormati integritas kultur yang berlaku pada konsumen
- Membayar pemasok tepat pada waktunya
- Mencari, mendukung dan mengutamakan pemasok
5. Pesaing
- Mengembangkan pasar terbuka untuk perdagangan dan inverstasi
- Mengembangkan perilaku yang bersaing dan menguntungkan secara sosial
- Menghindarkan dari pemberian gaji atau hadiah yang dapat dipertanyakan
- Menghormati hak cipta dan hak paten
- Menolak untuk mencuri gagasan baik inovasi maupun penciptaan produk
6. Masyarakat
- Menghormati hak asasi manusia dan lembaga - lembaga demokrasi
- Mengakui kewajiban kepada pemerintah dan masyarakat
- Bekerjasama dengan kekuatan-kekuatan yang ada di masyarakat
- Mengembangkan pembangunan berklanjutan
- Mendukung perdamaian keamanan, keanekaragaman, dan keutuhan sosial
7. Pemerintah
- Menjamin tanggung jawab kepada pelanggan dengan berbagai hukum atas keamanan produk, iklan, dan kompetisi industri
Contoh
Kasus :
Mengamati etika bisnis
dan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan UNILEVER yang
merupakan perusahaan besar didunia.
Review Kinerja Sosial
Salah satu kewajiban
menyoroti yang muncul dalam bisnis perusahaan adalah untuk mengadopsi
perilaku etis dan moral dalam manajemen operasi mereka (Novak, 1996) yang
menghasilkan fakta bahwa organisasi terikat untuk memproyeksikan tanggung jawab
mereka terhadap masyarakat. Hal ini menunjukkan gambaran yang jelas kristal
yang menyerang dalam pikiran adalah bahwa organisasi tidak dapat mengekstrak
dan mengembangkan reputasi yang kuat dalam lingkungan bisnis tanpa
mempertimbangkan pelanggan dan masyarakat di mana ia melakukan serangkaian
operasinya. Oleh karena itu, kinerja sosial mengarahkan nasib organisasi,
sampai batas tertentu. Unilever, sebagai perusahaan produk konsumen terkemuka
telah menganalisis pentingnya memenuhi kebutuhan masyarakat dan pemangku
kepentingan dan telah mengambil implikasi sehingga menghasilkan output yang
bermanfaat bagi para stakeholder. Tulisan ini ditujukan untuk memberikan
analisis terhadap pemeriksaan kinerja sosial Unilever.
Unilever Tanggung Jawab
Sosial
Unilever adalah salah
satu perusahaan terbesar di dunia multinasional memperluas wilayah usahanya ke
hampir 170 negara. Perusahaan ini telah mempekerjakan 163.000 orang pada akhir
tahun 2009 merekrut 90% tenaga kerja mereka dari pasar domestik di mana ia
beroperasi bisnisnya. Ini telah mengambil tanggung jawab memenuhi kebutuhan
lebih dari 2 miliar orang di seluruh masyarakat, setiap hari (Unilever,
website). Menjadi multinasional besar, cakrawala dari mewajibkan tanggung
jawab sosial perusahaan jauh lebih banyak daripada perusahaan kecil
biasa, karena merupakan salah satu tantangan terbesar dari setiap multinasional
untuk mempertahankan legitimasi sosial mereka (Drucker, 2001). Saat ini,
perusahaan tidak diharapkan untuk fokus sebagian pada dampak sosial
tetapi mereka harus beroperasi sebagai anggota premium masyarakat dengan
mempertimbangkan lingkup perilaku etis dan moral dalam cara terbaik mungkin
mereka (Frank, 1999). Oleh karena itu, Unilever meninggalkan kebutuhan bisnis
yang terlewat untuk memperbesar pentingnya terhadap tanggung jawab sosial
perusahaan. Visi Unilever jelas mendefinisikan jalan bahwa organisasi ini
telah memberikan perhatian untuk mempertahankan standar tinggi etika perusahaan
terhadap konsumen dan pemegang saham. Karena tidak ada organisasi yang dapat
menopang tanpa memberikan pentingnya nilai-nilai sosial
Unilever Telah Kinerja
Organisasi yang menawan
hati para stakeholder sebagai mitra dan membuat isu mereka sebagai tujuan
strategis untuk memecahkan, dapat memiliki sukses luar biasa (Freeman, 1984).
Oleh karena itu, tidak tantangan baru bagi Unilever untuk mengurangi
dampaknya terhadap masyarakat dan stakeholder. Selama 100 tahun terakhir, pendirinya
telah memberikan merek konsumen atas dunia yang paling dan memenuhi kebutuhan stakeholder
juga. Upgrade baru terhadap perbaikan yang lebih baik dari masyarakat dan
stakeholders dalam norma-norma Unilever. Mereka tidak peduli dengan usaha usaha
mereka melakukan atau berfokus pada ide membuat dan menjual. Manajemen dan para
eksekutif Unilever telah melakukan tanggung jawab mereka dari kepemimpinan
perusahaan sedemikian rupa sehingga menjadi konsumen terbesar di dunia produk
perusahaan akhirnya bertindak dengan cara terbaik atas nama para pemangku
kepentingan. Perusahaan ini selalu membawanya pelanggan dan masyarakat dalam
keprihatinan strategis dari setiap operasi bisnis. Unilever telah terentang
operasi bisnis untuk lebih dari 170 negara memenuhi kebutuhan 2 miliar
pelanggan setiap hari. Dengan lini produk yang besar, pelanggan menuntut
keterjangkauan yang sama, kualitas, periklanan dll upaya di semua
produk-produknya. Pada tahun 2004, Unilever lini produk dianggap sebagai yang
paling terjangkau dan fleksibel di sebagian besar negara berkembang
(Maplecroft, 2004). Unilever memiliki hampir 19.000 mitra bisnis strategis di
seluruh dunia menurut laporan dari tim Maplecroft (2004). Unilever telah
membuat kode bisnis yang tepat untuk mitra strategis yang membuat mereka
memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari produksi 19%. Kode ini berkaitan
dengan prinsip-prinsip umum yang berkaitan dengan integritas bisnis,
tanggung jawab yang berkaitan dengan karyawan, konsumen akhir yang
melayani dan kelestarian lingkungan operasinya. Masalah-masalah berkenaan
dengan masyarakat selalu menerima umpan balik positif dari Unilever. Di era
masa lalu Unilever telah melayani lebih dari lebih dari 13.000 masyarakat
(Maplecroft, 2004). Unilever telah menganalisis gravitasi manfaat yang dapat
mencapai dengan melayani masyarakat dengan cara terbaik mungkin. Lebih dari 200
juta orang yang dilayani langsung oleh masyarakat yang dijalankan oleh
Unilever.
Analisis :
Unilever menjadi
organisasi terbesar adalah memenuhi kebutuhannya dari pelanggan dan masyarakat
dengan cara paralel. Stakeholder Unilever dilapisi dengan program pembangunan
masa depan yang berkaitan dengan masyarakat. Dengan Etika tanggung jawab setiap
stakeholder Unilever merupakan unsur pokok dari moral yang merupakan salah satu
prinsip utama moralitas dengan melayani masyarakat dengan cara terbaik mungkin.
Untuk kedepannya haruslah senantiasa memperhatikan etika dalam setiap kegiatan
bisnis di masyarakat agar bisnis yang dijalalankan berjalan dengan baik dan
akan semakin baik pula citra perusahaan di mata masyarakat.
Sumber :