NAMA : RENI TYAN ANGGRAENI
NPM
: 19214064
KELAS : 3EA31
DEFINISI
ETIKA BISNIS SEBAGAI SEBUAH PROFESI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan
aplikasi pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam
institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis.
Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan kerangka
prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik
dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas
implikasi-implikasi terhadap dunia bisnis.Etika dan Bisnis, mendeskripsikan
etika bisnis secara umum dan menjelaskan orientasi umum terhadap bisnis, dan
mendeskripsikan beberapa pendekatan khusus terhadap etika bisnis, yang secara
bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam
bisnis.
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang
penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan
merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka
panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis
yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik
secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku
yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum,
banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional
maupun taraf internasional. Walaupun terdapat hubungan erat antara norma hukum
dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama. Ketinggalan hukum,
dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah baru, misalnya,
disebabkan perkembangan teknologi.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud hakekat etika
bisnis ?
2.
Apa definisi dari etika bisnis ?
3.
Bagaimana etika moral, hukum dan
agama ?
4.
Bagaimana klasifikasi etika ?
5.
Bagaimana konsepsi etika ?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui hakekat etika bisnis
2.
Mengetahui definisi dari etika
bisnis
3.
Mengetahui etika moral, hukum dan
agama
4.
Mengetahui klasifikasi etika
5.
Mengetahui konsepsi etika
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca
khususnya para calon pebisnis memiliki dan mengerti akan wawasan yang utuh
mengenai hakekat etika bisnis, definisi dari etika bisnis, etika moral dan
agama, klasifikasi etika serta konsepsi etika sehingga dapat mengaplikasikannya
dalam kegiatan bisnis yang real di masyarakat pada umumnya.
TEORI
2.1 Hakekat
Etika Bisnis
Menurut Drs. O.P Simorangkir bahwa
hakikat etika bisnis adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi
moral maupun pandangan dari sudut moral. Karena bisnis beroperasi dalam rangka
suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus,
dan pada gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau
tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur
bisnis.
2.2 Definisi Etika Bisnis
Etika
dalam bahasa Yunani kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah
sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari
nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Bisnis
adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis
berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga
penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk
pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk
pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang
paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih
menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Etika bisnis merupakan cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan
dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis
yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar
dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang
luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Etika Bisnis Menurut Para Ahli
• Menurut Velasques(2002), etika
bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yangbenar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
• Menurut Hill dan Jones(1998),
menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara
salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpinperusahaan
ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkaitdengan
masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan Sebagian besar dari kita
sudah memiliki rasa yang baik dari apa yang benar dan apa yang salah, kita
sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil tindakan yang menempatkan resiko
kehidupan yang lain.”).
• Menurut Steade et al (1984 : 701),
dalam bukunya ”Business, Its Natura and Environment An Introduction” Etika
bisnis adalah standar etika yangberkaitan dengan tujuan dan cara membuat
keputusan bisnis.”.
• Menurut Business & Society –
Ethics and Stakeholder Management(Caroll & Buchholtz : dalam Iman, 2006) :
Etika adalah disiplin yang berurusan dengan apa yang baik dan buruk dan dengan
tugas dan kewajiban moral. Etika juga dapat dianggap sebagai seperangkat
prinsip moral atau nilai. Moralitas adalah doktrinatau sistem perilaku moral.
moral perilaku yang didasarkan pada apa yang terkait dengan prinsip benar dan
salah dalam perilaku. Etika bisnis, oleh karena itu, terkait denganperilaku
yang baik dan buruk atau benar dan salah yang terjadi dalam konteks
bisnis.Konsep ini lebih sering diartikan benar dan salah untuk memasukkan
pertanyaan-pertanyaan lebih sulit dan halus keadilan, keadilan dan kesetaraan.
• Menurut Sim(2003), dalam bukunya
Ethics and Corporate Social Responsibility - Why Giants Fall, Etika adalah
istilah filosofis yang berasal dari”etos,” kata Yunani yang berarti karakter
atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinanyang efektif dalam organisasi,
dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikanintegritas moral dan
nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.
2.3 Etika Moral, Hukum Dan Agama
Pada dasarnya, etika moralitas
berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam
etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung
perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu
mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih
bersifat pribadi, namum moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis.
Jika perilaku seseorang dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya
dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral. Dalam memecahkan masalah, kita tidak
perlu binggung untuk memilih teori mana yang sebaiknya digunakan, sebab kita
dapat menggunakan semua teori itu untuk menganalisis suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda dan melihat hasil apa yang diberikan masing-masing teori
itu kepada kita.
Hukum membutuhkan moral. Dalam
kekaisaran roma terdapat pepatah quid leges sine moribus? Yang artinya adalah
apa guna undang-undang jika tidak disertai moralitas? Tanpa moralitas, hukum
akan kosong. Kualitas hukum sebagian besar ditentukan oleh mutu moralnya.
Karena itu hukum selalu harus diukur dengan norma moral. Disisi lain moral juga
membutuhkan hukum. Moral tidak ada artinya jika tidak diungkapkan dan
dilembagakan dalam masyarakat.
Etika mendukung keberadaan Agama,
dimana etika sanggup membantu manusia dalam menggunakan akal pikiran untuk
memecahkan masalah. Perbedaan antara etika dan ajaran moral agama yakni etika
mendasarkan diri pada argumentasi rasional. Sedangkan Agama menuntut seseorang
untuk mendasarkan diri pada wahtu Tuhan dan ajaran agama.
2.4 Klasifikasi Etika
·
Etika normatif : berfokus pada
prinsip-prinsip yang seharusnya dari tindakan yang baik2.
·
Etika terapan: penerapan teori-teori
etika secara lebih spesifik baik pada domain privat atau publik.
·
Etika deskriptif: hanya melakukan
observasi terhadap apa yang dianggap baik oleh individuatau masyarakat.
·
Meta etika: berfokus pada arti dari
pernyataan-pernyataan etika.
2.5 Konsepsi Etika
Istilah “etika” berasal dan bahasa
Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai arti
kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat, ahlak, watak, perasaan; sikap;
dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai adat kebiasaan. Menurut
filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan
filsafat/moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti: ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
CONTOH
KASUS
Pada tahun 1990-an, kasus yang masih
mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan
pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat
itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan
memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan
jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada
dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan.
Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai
energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada
awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar
dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan
reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai
perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.